Drs. H. Burhanuddin MM |
“LMK dengan lurah hubungannya kemitraan, mereka konsultatif sifatnya. Mereka juga harus jadi partner kerja RW. Keberadaan LMK penting untuk menampung aspirasi masyarakat,” jelas Wali Kota kepada wartawan, usai silaturrahmi sekaligus pembekalan kepada anggota LMK yang baru diresmikan dan para ketua RW se Kecamatan Tambora, Jumat (13/5) malam, di kawasan puncak, Jawa Barat.
Lebih lanjut dijelaskan, LMK berbeda dengan dewan kelurahan (Dekel) yang kini sudah dihapus. Lahirnya LMK ada beberapa perubahan, mereka akan meneruskan tugas tugas umum. “Identik degan tugas pemerintahan, koordinasi dengan pak lurah. Mereka harus berpadu dengan RW, saya berharap banyak ada perubahan paradigma,” papar Wali Kota. “Mereka bisa mengawasi dana, tapi yang mengelola keuangan adalah KJK (Koperasi Jasa Keuangan-red).”
Sebaliknya, sebagai top leader di wilayah, sambungnya, seorang lurah dituntut harus mampu menempatkan diri secara proporsional di wilayahnya, sehingga tidak muncul permasalahan. Agar lebih dikenal masyarakat, Wali Kota menginstruksikan lurah menempel foto anggota LMK dan RW di tiap kantor kelurahan.
“Lurah harus lebih sering turun ke wilayah, RW dan LMK harus dikenal masyarakat. Saya instruksikan lurah, foto mereka wajib dipajang di kantor kelurahan. Lurah wajib tahu dan kenal dengan RW dan LMK-nya. Saya bersyukur di Jakarta Barat tidak ada gejolak dalam pemilihannya,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar